Siapa yang tidak tau dengan yang namanya penyakit ginjal. Penyakit
ginjal ada yang disertai dengan penurunan fungsi ginjal dan tidak. Pada orang
yang fungsi ginjal menurun, kebutuhan asupan air minumnya ternyata lebih
sedikit dibanding orang yang fungsi ginjalnya masih baik.
Dokter spesialis penyakit dalam-konsultan ginjal dan hipertensi Parlindungan
Siregar menjelaskan, penyakit ginjal dibagi lima stadium. Pada stadium 4-5 atau
stadium yang sudah parah, pasien harus menjalani cuci darah secara rutin.
"Pada stadium 4-5, minum air memang dibatasi karena ginjalnya sudah enggak
mampu mengeluarkan air. Kalau kelebihan air, paru-parunya kelebihan air, jadi
sesak napas," jelas Parlin di sela-sela Indonesian Hydration and Health
Conference (IH2C) di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Sementara itu, pada stadium 1-3, asupan air sebenarnya tidak terlaku berbeda
dengan kebutuhan sehari-hari. Menurut penelitian, dengan asupan air yang cukup,
justru dapat menghambat laju penyakit ginjal kronik.
Parlin mengungkapkan, cara mudah menghitung kebutuhan air bagi mereka yang
sakit ginjal stadium 1-5 adalah dengan menghitung jumlah urin, ditambah 600 ml.
"Misalnya urinnya 2000 ml. Jadi kebutuhan air per hari 2600 ml,"
terang Parlin. Pasien ginjal stadium 4-5, pengeluaran urinnya tentu akan lebih
sedikit. Dengan begitu, asupan air yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak.
Parlin mengatakan, pada pasien ginjal stadium 5, produksi urin biasanya tak
lebih dari 600 ml. Maka, kebutuhan air minumnya kurang dari 2 liter per hari.
Berbeda dengan pasien batu ginjal.
Pada orang yang pernah terkena batu ginjal, asupan air minumnya justru harus
lebih banyak per harinya. Namun, dengan catatan fungsi ginjal masih baik.
"Ada penelitian mengatakan, orang dengan bakat batu ginjal harus minum 3 liter
supaya tidak terulang lagi sakit batu ginjalnya. Tapi, yang fungsi ginjalnya
masih baik, ya," kata Parlin.
0 comments:
Post a Comment