Tim Cook merupakan seorang Chief Executive Officer Apple. Ia telah diancam oleh seorang sheriff dari Florida yang bernama
Grady Judd. Dia mengancam akan menangkap dan memenjarakan Tim Cook apabila Apple
tetap menolak bekerja sama menangani kasus investigasi teroris San Bernardino. Grady
Judd mengumandangkan pernyataan bernada ancaman ini dalam sebuah konferensi
pers mengenai kasus pembunuhan.
Seperti yang dilansi dari ArsTechnica, Minggu (13/3/2016),
dalam kasus yang dimaksud, Judd menceritakan bahwa pelaku memotret korban
menggunakan ponsel. Polisi berhasil menemukan foto-foto dalam ponsel karena
pelaku akhirnya memberikan kunci untuk membukanya.
Saat menjelaskan hal itu, Judd
kemudian mendapatkan pertanyaan mengenai Apple, yang menolak membantu Biro
Investigasi AS atau Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk menjebol sistem
keamanan dalam iPhone 5C milik pelaku teror San Bernardino.
"Anda tidak bisa menciptakan
model bisnis yang seolah berkata, 'Kami tidak bisa menuruti hakim federal atau
hakim negara karena kami ini ada di atas hukum,'" ujar sang sheriff memberi jawaban.
"CEO Apple mesti paham bahwa
posisi dirinya tidak lebih tinggi dari aturan hukum, dan begitu juga halnya
semua orang yang ada di Amerika Serikat," imbuhnya.
Sang sheriff ini kemudian memberikan catatan, seandainya kasus iPhone
terkunci itu terjadi lagi pada masa depan dan kebetulan berada di bawah
pengawasannya, maka bisa saja CEO Apple dipenjara atas perintah pengadilan.
"Namun, percayalah, jika
saya mendapat dukungan dan bisa meminta pengacara negara untuk mengajukan
tuntutan, kemudian ada seorang hakim yang pro terhadap rencana ini, saya akan
memenjarakan orang yang mengacau itu," kata Judd.
Sebelumnya, FBI sempat meminta Apple
memodifikasi sistem operasi iPhone agar pemerintah bisa membuka kunci pada
iPhone 5C milik pelaku teror San Bernardino. Namun, raksasa teknologi itu
menolak.
Alasannya, modifikasi seperti itu
sangat berbahaya. Bila Apple membuat backdoor atau
modifikasi sistem operasi seperti permintaan FBI, bisa saja alat tersebut jatuh
ke tangan orang lain dan dipakai untuk membuka iPhone lain yang tidak terkait
kasus San Bernardino.
Apple tak sendirian. Sejumlah
perusahaan teknologi, seperti Google dan Facebook, turut mendukung penolakan
karena tak ingin perintah berbahaya yang sama itu suatu saat jatuh ke mereka.
0 comments:
Post a Comment