PT Pertamina (Persero) telah menerapkan sebuah
strategi, badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, dalam
menghadapi industri migas di tengah penurunan harga telah memenuhi prinsip GCG
(Good Corporate Governance). Pertamina dengan lima pilar
strategis yaitu pengembangan sektor hulu, efisiensi, peningkatan kapasitas
kilang dan petrochemical, pengembangan infrastruktur dan marketing, serta
perbaikan struktur keuangan telah memberikan prospek bagus di masa mendatang.
“Kami dapat katakan lima pilar yang dibangun
manajemen Pertamina tersebut telah sejalan dengan praktik terbaik GCG dan kami
yakini Pertamina akan terus meningkatkan komitmen dalam penerapan GCG dalam
segala lini bisnis perusahaan,” ujar Founder and Publisher Corporate Governance
Asia, Aldrin Monsod dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/3).
Corporate Governance Asia memberikan penghargaan
kepada Pertamina dengan predikat sebagai the Best of Asia-Icon on Corporate
Governance. “Penghargaan ini diberikan berdasarkan pada roadmap
dan implementasi GCG oleh Pertamina, termasuk memperhatikan rekam jejak,
kedisiplinan manajemen, keterbukaan dan transparansi di semua lini perusahaan,”
jelas Monsod.
Pertamina sebelumnya mendapatkan penghargaan dari
SWA dan HayGroup sebagai perusahaan yang diidam-idamkan oleh jobseekers
atau one of the most wanted company in Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina,
Wianda Pusponegoro, mengatakan penghargaan ini menjadi salah satu bukti pengakuan
masyarakat Internasional atas pelaksanaan konkret prinsip-prinsip GCG yang
dilakukan Pertamina. Menurut dia, Pertamina harus menempatkan kepedulian yang
tinggi akan GCG dan transparansi mengingat bisnis perusahaan bernilai ratusan
triliun per tahun dan menyangkut hajat hidup orang banyak. “Skor assessment
GCG Pertamina yang dirilis pada 2015 adalah sebesar 94,43,” ujarnya.
Pakar branding serta founder
Mark Plus, Hermawan Kartajaya, mengatakan penghargaan yang diraih Pertamina
sangat bermanfaat karena akan meningkatkan repositioning corporate brand
Pertamina. Menurut dia, corporate branding bisa ditingkatkan dengan corporate
culture change. Namun, ini memerlukan corporate leader yang
berani melakukan perubahan values, attitude, dan behaviour
internally. “Di Indonesia sekarang, revolusi mental itu yang harus
diaksanakan di semua lini” katanya.
0 comments:
Post a Comment